Aurora, Keindahan Cahaya Fajar
Aurora, Keindahan Cahaya Fajar. Di belahan dunia ini sering terjadi beberapa fenomena alam yang bisa menimbulkan decak kagum dikalangan masyarakat. Bahkan tak jarang sebagian dan mereka mengaitkan fenomena yang terjadi dengan hal-hal mistis. Di jaman sekarang, teknologi telah berkembang pesat dan bisa menjawab fenomena-fenomena aneh yang telah terjadi. Salah satu peristiwa alam yang paling indah adalah aurora.
Sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin belum terlalu mengenal peristiwa ini. Karena aurora biasanya sering terjadi di belahan bumi bagian utara terutama daerah Alaska.
Fenomena aurora ditandai dengan langit yang tiba-tiba menjadi gelap, lalu muncul cahaya terang benderang yang indah. Biasanya cahaya tersebut akan berwarna merah, hijau, dan seperti lembayung. Orang-orang jaman dulu sering menganggap fenomena aurora sebagai tanda peperangan atau penyakit yang menakutkan karena pada umumnya aurora berwarna merah. Namun seiring kemajuan jaman, peristiwa ini dapat dibuktikan secara ilmiah dan menjadi peristwiwa unik tersendiri yang dapat diabadikan.
Penyebab aurora sendiri adalah atom-atom dan molekul yang bersatu dan bertumpuk di udara. Partikel tersebut terhisap oleh magnet bumi di sekitar kutub utara dan selatan. Nama aurora diambil dari mitologi romawi kuno. Aurora akan terlihat pada malam hari dan cahayanya terlihat turun. Lalu akan muncul pita-pita cahaya yang melengkung di atasnya, sehingga memunculkan cahaya yang terang benderang. Sebenarnya Galilei Galileo telah mulai mengamati peristiwa alam tersebut. Namun pada saat itu Galileo tidak dapat bertindak leluasa karena mendapat tekanan dari Pemerintahan Romawi.
Keindahan aurora juga dapat dipengaruhi oleh cuaca dan polusi cahaya. Waktu terbaik untuk melihat keindahan aurora adalah sekitar bulan Maret dan September saat langit terlihat gelap dan cuaca yang cerah. Dan biasanya orang-orang menikmati aurora pada malam hari, karena cahaya terang akan mencapai puncaknya dan terlihat sangat indah.
Di Indonesia sendiri fenomena aurora sangat jarang dan sulit terjadi karena iklim tropis. Bagi anda yang ingin melihat keindahan cahaya Fajar, tidak ada salahnya sesekali pergi liburan ke Alaska.
Sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin belum terlalu mengenal peristiwa ini. Karena aurora biasanya sering terjadi di belahan bumi bagian utara terutama daerah Alaska.
Fenomena aurora ditandai dengan langit yang tiba-tiba menjadi gelap, lalu muncul cahaya terang benderang yang indah. Biasanya cahaya tersebut akan berwarna merah, hijau, dan seperti lembayung. Orang-orang jaman dulu sering menganggap fenomena aurora sebagai tanda peperangan atau penyakit yang menakutkan karena pada umumnya aurora berwarna merah. Namun seiring kemajuan jaman, peristiwa ini dapat dibuktikan secara ilmiah dan menjadi peristwiwa unik tersendiri yang dapat diabadikan.
Penyebab aurora sendiri adalah atom-atom dan molekul yang bersatu dan bertumpuk di udara. Partikel tersebut terhisap oleh magnet bumi di sekitar kutub utara dan selatan. Nama aurora diambil dari mitologi romawi kuno. Aurora akan terlihat pada malam hari dan cahayanya terlihat turun. Lalu akan muncul pita-pita cahaya yang melengkung di atasnya, sehingga memunculkan cahaya yang terang benderang. Sebenarnya Galilei Galileo telah mulai mengamati peristiwa alam tersebut. Namun pada saat itu Galileo tidak dapat bertindak leluasa karena mendapat tekanan dari Pemerintahan Romawi.
Keindahan aurora juga dapat dipengaruhi oleh cuaca dan polusi cahaya. Waktu terbaik untuk melihat keindahan aurora adalah sekitar bulan Maret dan September saat langit terlihat gelap dan cuaca yang cerah. Dan biasanya orang-orang menikmati aurora pada malam hari, karena cahaya terang akan mencapai puncaknya dan terlihat sangat indah.
Di Indonesia sendiri fenomena aurora sangat jarang dan sulit terjadi karena iklim tropis. Bagi anda yang ingin melihat keindahan cahaya Fajar, tidak ada salahnya sesekali pergi liburan ke Alaska.